Minggu, 05 April 2015

HADIS TENTANG ISLAM DIKUATKAN OLEH NON MUSLIM



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Pendahuluan
Banyak manusia menganggap orang-orang yang shalat, bersadaqah, dan melakukan perbuatan-perbuatan ahli surga lainnya dipastikan akan masuk surga. Dan orang-orang yang melakukan perbuatan tercela akan masuk neraka. Namun, tidak selamanya anggapan itu benar. Tidak sedikit orang yang shalat, sadaqah bukan karena Allah atau karena mempunyai niat lain yakni ria. Dan orang yang melakukan perbuatan tercela justru masuk surga karena diakhir hidupnya melakukan perbuatan yang diridhai Allah.
Memang masalah surga dan neraka hanya Allah yang berhak menentukan. Setidaknya ada dua hal yang menentukan seseorang manusia masuk ke surga atau neraka yaitu, apabila seseorang mati dalam amal yang diridhai Allah maka akan masuk surga. Begitu pula sebaliknya, apabila seseorang mati dalam keadaan yang dimurkai Allah maka akan masuk neraka. Masalah nanti akan disiksa terlebih dahulu di neraka atau langsung dimasukkan ke dalam surga atau neraka itu adalah sesuai kehendak Allah.

2.      Rumusan Masalah:

1)      Hadis tentang Islam dikuatkan oleh non muslim
2)      Asbabul Wurud dari Hadis tersebut

BAB II
PEMBAHASAN

1.      Hadis Pertama

حديث أبي هريرة – رضي الله عنه- قال: شهدنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلّم خيبر، فقال لرجل ممن يدعي الإسلام: هذا من أهل النار، فلما حضر القتال قاتل الرجل قتالا شديدا، فأصابته جراحة، فقيل: يا رسول الله الذي قلت إنه من أهل النار فإنه قد قاتل اليوم قتالا شديدا، وقد مات، فقال النبي صلى الله عليه وسلم: إلى النار، فكاد بعض الناس أن يرتاب، فبينما هم على ذلك إذ قيل: إنه لم يمت، ولكن به جراحا شديدا، فلما كان من الليل لم يصبر على الجراح فقتل نفسه، فأخبر النبي صلى الله عليه وسلم بذلك، فقال: الله أكبر أشهد أني عبد الله ورسوله، ثم أمر بلالا، فنادى في الناس: إنه لا يدخل الجنة إلا نفس مسلمة، وإن الله ليؤيد هذا الدين بالرجل الفاجر.
Artinya:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah , ia berkata, ‘Kami menyaksikan Perang Khaibar bersama Rasulullah. Beliau berkata kepada seorang laki-laki yang mengaku islam bahwa ia masuk golongan ahli neraka. Ketika peperangan terjadi, laki-laki tersebut berperang dengan gigih dan ia pun terluka. Lalu dikatakan kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, yang Engkau katakan bahwa ia adalah ahli neraka telah berperang dengan gigih dan akhirnya ia mati. ‘Maka Nabi bersabda, “Ia masuk neraka.” Abu Hurairah berkata, hampir-hampir orang-orang ragu akan hal tersebut. Ketika mereka berada dalam keadaan seperti itu, dikatakan bahwa sesungguhnya ia belum mati, namun mengalami luka yang sangat parah. Ketika malam datang ia tidak bersabar atas luka yang menimpanya, maka ia membunuh dirinya sendiri. Lalu Nabi diberitahukan mengenai hal tersebut, dan beliau bersabda, “Allah Yang Maha Besar, aku bersaksi bahwa aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.” Lalu Nabi memerintahkan Bilal untuk menyerukan kepada orang-orang. ‘Sesungguhnya tidak masuk surga kecuali jiwa yang muslim dan sesungguhnya Allah akan menguatkan agama ini dengan tenaga orang yang jahat.’[1]

2.      Asbabul Wurud
Sebagaimana  dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah, katanya: “Kami ikut bersama Rasulullah SAW ke medan perang Hunain. Maka beliau bersabda kepada seseorang yang telah diajak masuk islam: “Inilah calon  penghuni neraka!” Maka ketika kami menghadapi pertempuran yang sangat sengit sekali, laki-;aki itu bertempur dengan gagah berani. Orang-orang pun melaporkan kepada Rasulullah tentang kepahlawanan laki-laki yang disebut-sebut Rasulullah SAW calon penghuni neraka. Tak lama setelah itu, laki-laki tersebut tewas (karena luka-luka yang dideritanya – pen). Maka Rasulullah SAW kembali menegaskan bahwa dia “masik neraka”. Hampir saja kebanyakan orang-orang islam ragu dengan ucapan Nabi tersebut, karena beliau selalu mengatakan bahwa  dia adalah calon penghuni neraka baik ketika dia mengalami luka parah, atau setelah dia meninggal dunia. Rupanya di malam hari, akibat luka parah yang dialaminya, dia tidak sabar lagi dan dia bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya. Orang-orang pun menceritakan peristiwa bunuh diri itu kepada Rasulullah SAW. Beliau pun bertakbir dan mengucapkan syahadat untuk dirinya bahwa beliau adalah hamba Allah dan Rasul Nya. Setelah itu beliau perintahkan Bilal bin Rabbah menyampaikan kepada orang banyak bahwa “tidak akan masuk surga melainkan orang yang jiwanya muslim.” Selanjutnya beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala menguatkan agama ini dengan tenaga orang yang jahat.”[2]
3.      Hadis Kedua
حديث سهل بن سعد الساعدي  ـ رضي الله عنه ـ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم التقى هو والمشركون، فاقتتلوا، فلما مال رسول الله صلى الله عليه وسلم إلى عسكره، ومال الآخرون إلى عسكرهم، وفي أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم رجل لا يدع لهم شاذة ولا فاذة إلا اتبعها يضربها بسيفه، فقالوا ما أجزأ منا اليوم أحد كما أجزأ فلان؛ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أما إنه من أهل النار، فقال رجل من القوم: أنا صاحبه أبدا. قال: فخرج معه كلما وقف وقف معه، وإذا أسرع أسرع معه؛ قال: فجرح الرجل جرحا شديدا، فاستعجل الموت، فوضع نصل سيفه بالأرض، وذبابه بين ثدييه، ثم تحامل على نفسه، فقتل نفسه، فخرج الرجل إلى رسول الله صلى الله عليه و سلم، فقال: أشهد أنك رسول الله، قال: وما ذاك؟ قال: الرجل الذي ذكرت آنفا أنه من أهل النار، فأعظم الناس ذلك، فقلت: أنا لكم به، فخرجت في طلبه، ثم جرح جرحا شديدا، فاستعجل الموت، فوضع نصل سيفه في الأرض، وذبابه بين ثدييه، ثم تحامل عليه فقتل نفسه، فقال رسول الله صلى عليه وسلم عند ذلك: إن الرجل ليعمل عمل أهل الجنة فيما يبدو للناس وهو من أهل النار، وإن الرجل ليعمل عمل أهل النر فيما يبدو للناس وهو من أهل الجنة.
Artinya:
Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad As-Saidi, sesungguhnya Rasulullah bertemu dengan orang-orang musyrik, lalu mereka berperang. Maka ketika beliau kembali ke pasukannya dan mereka kembali ke pasukannya, dan diantara pasukan Rasulullah ada seorang laki-laki yang tidak membiarkan musuh, baik yang bergerombol maupun yang sendirian, kecuali ia mengejarnya untuk ditebas dengan pedangnya, maka mereka berkata, Tidak seorang pun dari kita yang sehebat si fulan pada hari ini. Rasulullah berkata, “Adapun ia termasuk ahli neraka.” Lalu seorang berkata, ‘Aku akan selalu menemaninya.’ Kemudian orang tersebut pun keluar bersama si fulan itu, setiap kali si fulan berhenti ia pun berhenti bersamanya. Apabila si fulan bergerak cepat, ia pun bergerak cepat bersamanya. Kemudian si fulan terluka dengan luka yang sangat parah. Ia pun ingin segera mati, maka ia meletakkan mata pedangnya di tanah dan ujungnya yang tajam di dadanya, kemudian ia menekannya ke dirinya sehingga ia membunuh dirinya sendiri. Lalu orang yang menemaninya tersebut pergi menemui Rasulullah, ia kemudian berkata, ‘Aku bersaksi bahwa Engkau adalah Rasulullah. ‘Beliau bersabda, ‘Ada apa denganmu?’ Orang tersebut menjawab, ‘Laki-laki yang engkau sebutkan bahwasanya ia dari ahli neraka, lalu orang-orang menganggapnya agung. ‘Aku (Sahal bin Sa’ad) berkata, aku menjadi jaminannya untuk kaliyan. Aku kemudian pergi untuk mencari si fulan tersebut. Ternyata si fulan terluka parah, lalu ia ingin segera mati, ia letakkan mata pedangnya di tanah dan ujungnya yang tajam di dadanya. Lalu ia tekankan ke dirinya sehingga ia membunuh dirinya sendiri. Kemudian Rasulullah bersabda ketika itu, “Sesungguhnya seseorang benar-benar melakukan perbuatan ahli surga yang tampak pada pandangan manusia, padahal ia sebenarnya adalah ahli neraka. Dan sesungguhnya seseorang benar-benar melakukan perbuatan ahli neraka yang tampak di pandangan manusia, padahal ia termasuk ahli surga.[3]
4.      Asbabul wurud
Hadis ini diriwayatkan oleh Sahal bin Sa’ad. Latar belakang si fulan mengikuti perang adalah karena kemarahannya terhadap suatu kaum, bukan karena Allah.
Didalam hadis yang kedua tersebut telah dijelaskan perbuatan yang menurut pandangan manusia adalah perbuatan ahli surga, seperti perbuatan si fulan dengan gigihnya berperang melawan orang-orang musyrik. Namun, sebenarnya dia adalah ahli neraka, karena kegigihannya itu merupakan suatu bentuk kemarahannya pada suatu kaum. Bukan berperang karena Allah.
Selain itu, pada kedua hadis tersebut dijelaskan bahwa kedua fulan mati dalam keadaan bunuh diri karena ketidaksabarannya dalam menghadapi sakitnya. Sedangkan  hal yang menentukan masuk surga atau neraka adalah keadaan matinya dalam keadaan Khusnul Khatimah atau Su’ul Khatimah. Apabila mati saat melakukan amal yang diridhoi Allah, maka akan masuk surga. Tetapi apabila mati dalam murka Allah, maka akan masuk neraka. Dan bunuh diri adalah suatu perbuatan yang sangat dimurkai Allah.

BAB III
PENUTUP
Dalam bahasan makalah ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
Jadi orang yang menurut pandangan manusia melakukan perbuatan-perbuatan ahli surga belum tentu akan masuk surga. Dan orang yang menurut pandangan manusia melakukan perbuatan-perbuatan ahli neraka akan masuk neraka pula. Karena sesungguhnya yang menentukan masuk surga atau neraka adalah keadaan saat matinya. Apabila mati dalam keadaan yang diridhai Allah maka akan masuk surga, begitu pula jika mati dalam keadaan yang dimurkai Allah maka akan masuk neraka.
Macam-macam orang yang mati dalam perang:
1.      Terbunuh   : Orang yang mati dalam perang tidak karena Allah, seperti perang karena dendam atau kebencian terhadap musuhnya.
2.      Syahid                   : Orang yang mati dalam perang karena Allah

Sehingga ada dua hal yang menyebabkan kedua fulan itu adalah ahli neraka. Yang pertama adalah niat perang yang tidak karena Allah, sehingga matinya tidak syahid. Dan yang kedua karena mati dalam keadaan yang dimurkai Allah, yaitu dalam keadaan bunuh diri.



[1] Muhammad Fu’ad ’Abdul Baqi, KUMPULAN HADITS SHAHIH BUKHARI-MUSLIM, ed. Junaidi Manik, S.Pd.I, trans. Arif Rahman Hakim, Lc, Cetakan keenam (Sukoharjo: Insan Kamil Solo, 2012), 34.
[2] Ibnu Hamzah Al Hanafi AD Damsyiqi, ASBABUL WURUD 1, trans. H.M. Suwarta Wijaya. B.A. and Drs. Zafrullah Salim, Cetakan Kedua (Jakarta: KALAM MULIA, 1994), 452.
[3] Muhammad Fu’ad ’Abdul Baqi, KUMPULAN HADITS SHAHIH BUKHARI-MUSLIM, 35.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar